PENGENALAN TEKNOLOGI
BOILER CFB (CIRCULATING FLUIDIZED BED)
PLTU #3 Babel
Boiler atau boleh juga kita sebut
dengan ketel uap adalah sebuah bejana tertutup yang dapat membentuk uap dengan
tekanan lebih besar dari atmosfer dengan jalan memanaskan air boiler yang
berada di dalamnya (wall tube) dengan
radiasi panas dari hasil pembakaran bahan bakar di ruang bakar (furnace).
Di indonesia, ada tiga jenis boiler
yang umumnya dipakai, yaitu :
-
Boiler
jenis Stocker yang pembakarannya ditempatkan diatas rantai seperti rantai tank
yang berjalan (Chain
Grate/Travelling Grate Boiler).
-
Boiler
jenis pulverize, sering disebut PC (Pulverized
Coal) Boiler. Pada boiler jenis ini Batu bara ditepungkan terlebih
dahulu kemudian disemprotkan ke ruang bakar sehingga melayang dan terbakar
ditengah-tengah ruang bakar.
-
Boiler
jenis Circulating Fludize Bed (CFB),
boiler ini ukuran diameter batubaranya sekitar 10 mm dan dilengkapi dengan
cyclon diantara ruang bakar dan outlet asapnya. Fungsi Cyclon untuk memisahkan
(separator) gas untuk dibuang melalui cerobong asap dan partikel yang tidak
terbakar untuk dikembalikan ke ruang bakar (proses sirkulasi).
Dari ketiga jenis boiler di atas, secara
umum yang di pakai oleh PT.PLN dalam pembangkit listriknya adalah jenis boiler
PC dan CFB dan boiler jenis stocker lebih banyak di pakai oleh industri
industri skala kecil.
Perbandingan Boiler
CFB dengan Boiler PC
Teknologi Boiler tipe CFB ini mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan jenis boiler Pulverized Coal yang kita kenal
selama ini. Berikut adalah beberapa perbandingan antara Boiler Tipe CFB dan Boiler PC (Pulverized Coal).
No
|
BOILER CFB
|
BOILER PC
|
1
|
Temperatur
Pembakaran di Furnace rendah (± 800 °C), low NOx
|
Temperatur Pembakaran di Furnace tinggi (> 1000 °C), High NOx
|
2
|
Kadar sulfur (Sox) yang rendah
karena menggunakan Limestone
|
Kadar sulfur (Sox) yang tinggi
karena tidak menggunakan Limestone.
|
3
|
Ukuran batu bara yang masuk ke Furnace (± 10 mm)
|
Ukuran batubara
yang masuk ke furnace dalam bentuk serbuk halus.
|
4
|
Dapat menggunakan batubara dengan nilai kalor yang
rendah .
|
Menggunakan batubara dengan nilai kalor yang tinggi.
|
5
|
Menggunakan Panel Evaporator dan Panel Superheater
didalam Furnace untuk pemanfaatan radiasi panas dari Pembakaran.
|
Tidak menggunakan Panel Evaporator dan Panel
Superheater.
|
Tabel perbedaan Boiler tipe CFB dan PC
Boiler CFB
Konsep dasar dari Boiler
CFB adalah boiler stoker (unggun fluidisasi) atau type bioler bara api. Boiler
CFB dapat di definisikan sebagai berikut :
§
CIRCULATING yaitu Terjadinya sirkulasi batubara yang
belum habis terbakar dari furnace ke cyclon kemudian masuk ke seal pot dan kembali ke furnace.
§ FLUIDIZED yaitu Penghembusan
udara primer untuk menjaga material bed dan batubara tetap melayang di dalam Furnace.
§
BED yaitu Material berupa partikel-partikel kecil
(pasir kuarsa, bottom ash) yang digunakan sebagai media awal transfer panas dari pembakaran HSD
kepembakaran Batubara
Skema Boiler CFB
Pada boiler type CFB terdapat 3 bagian utama yaitu:
§
FURNACE yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembakaran
bahan bakar batu bara.
§ CYCLONE yang berfungsi untuk mensirkulasikan
kembali material pembakaran dari furnace untuk dikembalikan ke furnace. Di sini
juga terjadi proses pemisahan batubara yang belum terbakar dan bed material sisa pembakaran untuk disirkulasikan
ke Furnace dan flue gas untuk di teruskan ke Electrostatic presipitator (ESP).
§
BACK PASS yang berfungsi sebagai ruang pemanfaatan kalor yang terdapat dalam flue gas. Komponen utama di Backpass:
Finishing Superheater, Low temperature Superheater, Economizer, dan Air
Heater.
Boiler CFB PLTU #3 Bangka Belitung
Jenis yang digunakan di
PLTU 3 Babel adalah jenis boiler Circulating Fluidized Bed (CFB). Boiler ini
diproduksi oleh China Changjiang Energy Company (GROUP). Pada sistem udara
pembakaran, boiler ini di lengkapi induct draft fan (IDF), primary air fan
(PAF), secondary air fan (SAF) dan feed back air fan (FBAF).
ID
Fan berfungsi untuk mempertahankan pressure pada furnace boiler dan digunakan
untuk menghisap gas dan abu sisa pembakaran pada boiler untuk selanjutnya
dibuang melalui stack. PA fan digunakan sebagai udara fluidized pada ruang
bakar. SA fan untuk menciptakan keseimbangan udara pembakaran pada ruang bakar
dan FBA fan digunakan untuk mensirkulasikan material pembakaran dari cyclone ke
furnace.
PLTU 3 Bangka Belitung merupakan PLTU yang ramah lingkungan karena Teknologi
CFB meminimalisir produksi polutan polutan
hasil pembakaran bahan bakar fosil (batubara).
Salah satu polutan hasil pembakaran bahan bakar fosil adalah sulfur. Sulfur berada dalam struktur
molekuler batubara. Sulfur dioxide adalah pemasok utama hujan asam (acid rain). Pada boiler jenis CFB, kapur
( limestone) di injeksikan ke ruang bakar untuk mengikat kandungan sulful yang
di hasilkan dari proses pembakaran batubara.
Komponen
utama polutan lain dari bahan bakar fosil adalah oksida nitrogen (NOx), yang
terdiri dari nitric oxide (NO) dan nitrogen oxide (NOx) yang terbentuk dari
reaksi antara nitrogen dan oksigen pada temperature tinggi. Dalam hal ini
boiler CFB merupakan boiler dengan temperatur pembakaran yang lebih rendah
yaitu ± 800 °C sehingga jumlah polutan Nox yang dihasilkan juga lebih rendah.
Spesifikasi
BOILER PLTU #3 babel sebagai berikut:
1.Boiler
quantity :
2 unit
2.Boiler
mode :
UG-130/9.8-M
3.Boiler
Maximal continuous rate :
130 t/h
4.Nominal
steam temperature :
5400 C
5.Nominal
steam pressure :
9.81 Mpa
6.Feed
water temperature :
2190 C
7.Feedwater
temp. without HP heater :
158,10 C
8.Air
inlet air preheater :
300 C
9.Drum
working pressure :
10.9Mpa
10.Boiler
Type :
Water tube & single drum
11..Fuel
:
Coal , oil & Mix Firing.
12.Coal
calory HHV :
4000Cal/kg
Boiler
CFB PLTU 3 Bangka Belitung
Proses
pembakaran dalam ruang bakar ( Furnace )
Boiler CFB
1. Setelah
Penyalaan fan-fan udara pembakaran boiler (PA fan, SA fan, FBA fan) proses
pembakaran di furnace diawali dengan pembakaran menggunakan BBM (HSD) di wind
Box melalui burner sampai temperatur frunace mencapai ±400° C.
2. Kemudian
batubara (Coal) di masukkan ke Furnace melalui coal feeder secara bertahap
sesuai kebutuhan pembakaran. begitu juga untuk penambahan limestone (Kapur).
3. Setelah
temperatur furnace mencapai ±650° C barner dapat di matikan dan bahan bakar yang digunakan pada
pembakaran di furnace hanya batu bara.
4. Aliran udara turbulen dari nozzle grate menyebabkan
coal dan limestone cepat bercampur secara merata dengan bed material. Fluidizing air/primary
air dan bed temperatur menyebabkan material terbakar dan bersirkulasi.
5. Di dalam
cyclon, flue gas dan fly ash terpisah dari material solid. Material solid
berputar menuju cyclone outlet cone dengan bantuan udara dari fuidizing air blower menuju seal
pot dan diinjeksikan kembali ke furnace melalui seal pot return
duct. Sedangkan flue gas di teruskan ke area back pass kemudian ke ESP dan
chimney sebagai gas buang.
DCS Grapics
Boiler PLTU 3 babel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar